Farrah Gray - Jutawan dari kawasan kumuh


Farrah Gray
Ia disebut sebagai pria kulit hitam paling berpengaruh di Amerika oleh National Urban Leagaue. Jika Kebanyakan warga Afro-Amerika lebih dikenal sebagai musisi atau pebasket maka Farrah Gray tampil Anti-mainstream sebagai pengusaha, motivator, dan penulis buku bestseller. Di usia 21 tahun, Ia resmi menyandang gelar doktor di depan namanya. Bukan karena lulus kuliah, melainkan ia adalah doktor kehormatan Allen University. Apa yang membuat lelaki kelahiran tahun 1984 ini begitu menakjubkan? Yang jelas, Farrah Gray si usia muda sudah memiliki kekayaan senilai 2 juta dolar.


Farrah Gray

Lahir dan besar di lingkungan miskin bagian selatan chicago, membuat Farrah kecil terbiasa dengan hidup sederhana, Di usia 6 tahun, ketika anak sebayanya masih bermanja-manja pada ibunya, Farrah sudah mulai berpikir bagaimana meringankan beban sang ibu, Paula. Maklum, Paula adalah seorang ibu tunggal yang harus membesarkan putranya seorang diri. Ayah Farrah sudah meninggalkan mereka sejak Farrah lahir. Mereka hidup di lingkungan kumuh, rawan kejahatan. Lingkungan itu sedemikian mengerikan hingga Farrah menggambarkannya dengan, “Suatu hal yang baik apabila tidak ada anggota keluarga disana yang mati terbunuh dalam satu bulan.”Apartemen yang mereka huni pun lebih layak di sebut sebagai rumah susun kumuh dan bobrok. Penuh dengan kecoak, tikus, dan kerusakan disana-sini. Sungguh bukan sebuah tempat yang layak untuk membesarkan seorang anak. Akan tetapi, Farrah dan anak-anak lain di lingkungan itu sudah sangat terbiasa sebab itulah yang mereka miliki sejak lahir.

Sadar bahwa hidupnya serba kekurangan, Farrah kecil di usia 6 tahun mencoba mencari penghasilan dengan menjual batu pengganjal pintu. Untuk memberi nilai yang lebih, batu yang dikumpulkan dari jalanan ia lukis lebih dulu. Batu-batu itu ia jual ke para tetangga, dari pintu ke pintu. Ketika bermain-main di kamar ibunya, Farrah menemukan body lotion buatan sang ibu yang biasa dipakai untuk dirinya sendiri. Paula terlalu miskin untuk bisa membeli body lotion hingga ia harus meramu sendiri untuk dipakai. Terbetik ide untuk membantu ibunya menjual body lotion tersebut. Karena tidak memiliki botol kemasan khusus, Farrah memanfaatkan botol bekas yang di manfaatkanya dari tempat sampah, dicuci, lalu di bersihkan. Body lotion buatan sang ibu, ia jajakan dari rumah ke rumah. Dari berjualan batu pengganjal pintu dan body lotion, si bocah kecil itu sukses mengumpulkan 50 Dolar. Angka yang cukup fantastis bagi anak seusianya dan dari kalangan ekonomi lemah seperti Farrah.



Saat itu tahun 1990, Farrah terpikir untuk membuat kartu nama sendiri yang ia bagikan ke para “pelanggan”. Pada kartu nama bertulisan tangan itu tertera namanya, “Farrah Gray, CEO Abad ke 21”. Setelah beranjak dewasa, Farrah mengaku ia menulis kartu nama itu begitu saja sebab tidak tahu harus menulis apa. Namun demikian, apa yang ia tulis merupakan sebuah doa dan harapan bahwa kelak ia harus menjadi seorang CEO. Ternyata kartu nama tersebut cukup mengesankan Roy Tauer, seorang kenalan Paula. “Anak ini masih sangat kecil, tapi sudah punya semangat bisnis,” demikian kira-kira pikir Roy. Iseng-iseng ia mengajak sang bocah yang waktu itu masih berusia 8 tahun untuk mendirikan klub bisnis UNEEC, kependekan dari Urban Neighborhood Economic Enterprise Club. Organisasi ini bertujuan untuk mengajak anak-anak muda sekitar menjadi wirausaha seperti Farrah kecil.

“kami mulai mengumpulkan dana dengan cara menjual limun. Bukan hal besar, memang. Kami berhasil mendapatkan 15.000 dolar, dengan uang itu saya membuka sebuah kantor di Wall Street di usia 13 tahun,” ujar Farrah dalam suatu wawancara. UNEEC pun berganti nama menjadi New Early Entrepreneur Wonders (NEEW). Farrah menjadi seorang termuda yang memiliki kantor di Wall Street, sebuah kawasan bergengsi Amerika. Di sini Farrah masih berkutat dengan bisnis penjualan limun, hanya kali ini ia mengandalkan resep warisan neneknya. Selain menjalankan NEEW, Farrah juga mendirikan Farr-Out Foods, nama perusahaan tempat ia mengembangkan produk makanan. Nama Farr-Out Foods sendiri di akui Farrah tak lain adalah permainan dari namanya sendiri. “Nenek saya selalu membuat sendiri sirup untuk kami minum sebab kami tidak mampu untuk membelinya. Saya coba untuk ikut membuatnya, tapi gagal,”ujar Farrah.Untuk mendukung bisnisnya, Farrah mengikuti kursus marketing, mendaftar ke sejumlah seminar, dan belajar banyak tentang ilmu pemasaran produk serta bagaimana melakukan tawar-menawar.

* Satu Juta Dolar Pertama

Setelah itu baru terpikirkan, untuk terus menjual limun atau sirup, rasanya mulai membosankan. Terpikir untuk membuat panekuk yang masih menggunakan resep sirup sang nenek. Ide ini tidak sia-sia. Kombinasi dari sirup stroberi lezat resep nenek dengan panekuk menghasilkan penganan lezat yang di sukai banyak orang. Produk Farr-Out Foods dikenal dengan cepat hingga penjualan 1,5 juta dolar. Di usia 14 tahun, Farrah resmi menjadi seorang jutawan. Remaja belia ini semakin antusias. Impiannya saat itu hanya satu, memensiunkan nenek dan ibunya. Ia beranggapan, dua wanita paling berarti dalam hidupnya itu sudah cukupbekerja keras untuknya. Sudah saatnya mereka beristirahat, menikmati hidup. Cukup Farrah yang bekerja untuk mereka. Cita-citanya itu terwujud ketika ia berhasil menjual perusahaannya senilai 1 juta dolar. Dengan uang yang di dapat, ia membeli rumah yang lebih baik bagi ibu dan neneknya serta memperkerjakan sejumlah asisten rumah tangga untuk melayani mereka.

Sebagian dari keuntungannya, ia gunakan untuk bisnis lain. Farrah mendanai sebuah acara komedi di Las Vegas dan membeli 80% saham inner CityBroadcasting. Dari sini farrah mulai memproduksi acara “Showtime at the Apollo” bersama dengan Inerrcity Magazine. Keberhasilan ini sudah pasti mengundang perhatian banyak orang. Seorang bocah 14 tahun sukses menjalankan bisnis dan menghasilkan jutaan dolar, bukan sebuah hal yang biasa saja tentunya. Sebenarnya, publikasi sudah didapatkan remaja ini ketika ia berusia 11 tahun. Stasiun TV KVBC Channel 3 mewawancarainya sebagai seorang anak berjiwa bisnis dari kawasan kumuh Chicago. Sejak itu pula Farrah tampil di berbagai media cetak dan elektronik, seperti “Good Morning America”, “The Montel Williams Show”, “Tavis Smiley”, “The Tom Joyner Show”, XM Satellite Radio, dan tentu saja the Wall Street Journal. Puncaknya, bocah itu muncul di setiap sabtu malam dalam acara “Backstage live” yang disiarkan sindikasi TV dan Radio di Las Vegas. Setiap pekan, Farrah Gray menyihir 12 juta pemirsa dengan penampilannya sebagai co-host. Dari sini ia menginspirasi orang banyak. Lebih dari itu, ia pun dibayar untuk melakukannya.



* Filosofi Reallionaire

Selama usia 12 hingga 16 tahun, Farrah juga mendirikan dan menjalankan serangkaian bisnis venture, di antaranya KIDZTEL, sebuah layanan kartu telepon prabayar , One Stop Mail Boxes & More franchaise, dan The Teenscop “Youth AM/FM”, suatu talk show interaktif remaja di Radio. Nyaris semua karyawannya adalah anak-anak dan remaja belia yang ia galang dari kawasan kumuh. Di usia 15 tahun, Farrah menjadi anggota termuda di antara Board of Advisors bagi Las Vegas Chamber of Commerce. Ia juga menduduki jabatan Board of Directors selama tiga tahun untuk united Way of Southern Nevada.

Pada umur 19, Farrah memutuskan untuk memulai berbagi pengalaman melalui buku. Bukan kebetulan ia sudah memiliki perusahaan penerbitan sendiri, Intercity Magazine. Urusan penerbitan buku bukan hal asing baginya sebab antara penerbitan majalah dan buku memiliki benang merah yang jelas. Semangat untuk berbagi dan menginspirasi orang lain ia tuangkan ke dalam buku berjudul Reallionaire yang terbit pada tahun 2004.

Sebenarnya, ide menerbitkan buku datang dari orang lain. Sebelumnya, seseorang dari HCI, penerbit bergengsiyang juga menerbitkan Chicken Soul for The Soup, menghubungi Farrah. “Kisah hidupmu sangat menarik, apakah kamu sudah mempunyai buku tentang dirimu?” Bukan Farrah namanya jika ia “pasrah” begitu saja bukunya diterbitkan HCI. Ia menawarkan kerjasama ke HCI untuk menerbitkan buku bersama-sama dengan perusahaan yang segera didirikannya. Farrah Gray Publishing. Penerbitan milik Farrah kini menaungi tidak kurang dari 80 penulis selebritas, termasuk Flava Flav, Don Lemon dari CNN, Richard Roundthree,Tasha Smith,dan putra mendiang Bob Marley, Ky-Mani Marley.

Dalam buku Reallionaire, Farrah menggambarkan bagaimana perjuangannya dari seorang anak yang selalu antre makanan dengan kupon, tinggal di kawasan kumuh, hingga berkantor di kawasan bergengsi Amerika. Dengan gaya bahasa menyentuh, pemuda itu mengisahkan betapa sulit pergulatan hidup di kawasan kumuh. Lingkungan tempat tinggal Farrah adalah lingkungan tempat anak-anak remaja seusianya sudah berurusan dengan obat bius dan minuman keras. Adalah suatu keajaiban ia mampu menghindari semua kebiasaan buruk itu. Bahkan, ia mampu bangkit menciptakan lapangan kerja sendiri serta bagi anak –anak lain.

“Itulah spirit entrepreneur negara dunia ketiga. Anda harus menciptakan pekerjaan sendiri. Anda tidak dapat menunggu perusahaan besar seperti Exxon atau Wal-Mart memperkerjakan Anda. Spirit ini coba saya ajarkan ke para entrepreneur muda.”

Kata “Reallionaire” sendiri merupakan sebuah filosofi yang dikembangkan Farrah, berdasarkan pengalaman hidup. “Ada begitu banyak orang yang hidup dengan uang, dan kehidupan ternbaik yang bisa di beli. Aku ingin menampar beberapa orang yang menurut Anda menjalani kehidupan terbaik, tetapi mereka tidak kaya di dalam. Aku mulai filosofi ini untuk menjadi kaya di dalam dan keluar,” jelas Farrah.

Setiap langkah yang membawanya ke tingkat yang lebih baik, ia tandai dengan satu dari prinsip-prinsip keberhasilan yang dipelajarinya sepanjang hidup. Farrah menuliskan 9 langkah yang harus di jalaninya sebelum mampu mencapai kesuksesan seperti sekarang ini. Sembilan langkah itu adalah sebagai berikut.

Langkah 1: Pahami kekuatan sebuah nama.
Langkah 2: Jangan pernah takut penolakan.
Langkah 3: Bangun suatu tim mentor terpilih
Langkah 4: Raih setiap kesempatan
Langkah 5: Ikuti arus, tetapi tetapkan tujuan anda.
Langkah 6: Siapkan diri secara emosional untuk menerima kegagalan
Langkah 7: Fokuskan waktu Anda pada apa yang Anda kuasai
Langkah 8: Cintai pelanggan Anda
Langkah 9: Jangan meremehkan kekuatan jejaring (network)

Buku Reallionaire masuk dalam list bestselling Barnes & Noble dan Essence Magazine, serta laku keras di Amazon. Tak kurang dari nama-nama populer, seperti Bill Clinton, Pierre Sutton, Stedman Graham, Jack Canfield, dan Mark Victor Hansen, memuji karya tulis Farrah ini. Bahkan, buku tersebut menjadi buku referensi bacaan seputar wirausaha di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi seperti Universitas Harvard dan Princeston.

Tak lama setelah mendirikan Farrah Gray Publishing, ia juga membuat Farrah gray Foundation, sebuah yayasan yang memprakasai jiwa wirausaha di kalangan remaja. Di sini ia memberi pendidikan entrepreneurship dan beasiswa bagi pelajar yang tidak mampu. Farrah mendanai semua aktivitas yayasanini dari honorarium yang ia dapatkan sebagai pembicara dan penjualan buku. Asal tahu, sekali tampil sebagai pembicara atau motivator, Farrah di bayar anatara 5.000-10.000 dolar. Namanya masuk dalam katalog premiere speakers bureau, sebuah daftar yang berisi nama-nama pembicara papan atas Amerika. Diperkirakan farrah telah tampil di hadapan lebih dari setengah juta orang setiap tahun sebagai motivator, pembicara seminar, konferensi, hingga penasihat bisnis praktis.

Selama perjalanan kariernya, Farrah telah tampil si banyak publikasi, sebut saja reality show “NBC Starting Over”, “20/20”, “ABC World News Tonight”, “The Montel Williams Show”, “Oprah & Friends”, “Tom Joyner Show”, “The Michael Baisden Show”, Russ Parr, Radio One, TV One, The Tavis Smiley Show, CNBC, BET, NBC, FOX, CBS, BRAVO, PBS, NPR, Bloomberg, Ebony, Jet, Essence, Upscale, Black Enterprise, Black MBA, “O” The Oprah Magazine, Washington Post, the Wall Street Journal, dan the New York Post. Black Voice menjuluki Farrah Gray sebagai satu dari “Top Ten Sexiest Black CEO”. Di situ ia di sejajarkan dengan Kenneth Chenault, Tiger Woods, dan Sean “Diddy” Combs. Farrah Gray juga menjadi kolumnis yang tergabung dalam sindikasi National Newspaper Publishers Association (NNPA). Sebagai mantan pelatih keuangan AOL, Farrah juga memberi saran ke jutaan pelanggan AOL melalui topik harian seputar kepemimpinan, pengembangan pribadi, keragaman, perencanaan strategis, kreativitas, pengembangan bisnis, dan manajemen finansial.

Pada tahun 2005, Farrah resmi menyandang gelar Doktor kehormatan atau Honorary Doctorate untuk bidang kemanusiaan dari Allen University. Ia boleh menyebutkan dirinya sebagai Dr. Farrah Gray, kendati tidak pernah mengikuti program studi Doktor di Universitas mana pun. Gelar kehormatan ini didapatnya berkat kepawaiannya memberi teladan di bidang kepemimpinan, integritas, dan pemikiran ekonominya yang luar biasa.

Tahun 2007, Farrah menerbitkan dua buku sekaligus, bertajuk Get Real, Get Rich dan The Truth shall Make You Rich. Berbeda dengan buku pertamanya yang banyak mengisahkan sisi kelam, dua buku ini lebih banyak berbagi tips dan inspirasi tentang memberi sesuatu bagi orang lain. Tiga buku karya Farrah sudah di terjemahkan ke berbagai bahasa seperti Rusia, Jerman, Prancis, Korea, Indonesia, Vietnam, dan sudah di terbitkan nyaris di seantero dunia.

Selain berjiwa bisnis, Farrah juga sangat murah hati. ia menjadi filantrop dengan aktif sebagai juru bicara untuk National Coalition for the Homeless dan National Marrow Donor Program. Untuk bisa mendanai semua aktivitas nonprofitnya, Farrah juga bekerja sebagai konsultan pribadi sejumlah perusahaan bergengsi seperti JP Morgan Chase, bahkan juga U.S Departmen of Commerce Minority Development Agency. Sebagai ketua Farrah Gray Foundation dan juru bicara bagi National Coalition for Homeless dan penggagas National Bone Marrow Donor Program, Farrah sudah delapan kali di undang ke Gedung Putih untuk bertemu dengan presiden Amerika Serikat. Mulai dari Bill Clinton, George Bush, dan Barrack Obama, telah berjabat tangan dengan pemuda mengagumkan ini. “Setelah 10 tahun sebelumnya saya bertemu presiden Clinton dan Bush, rasanya agak berbeda ketika bertemu presiden Obama. Ia tampak mirip seperti saya,” Komentar Farrah saat ditanya bagaiman kesannya mengunjungi Gedung Putih untuk ke sekian kalinya.

* Perlakuan Rasis

Tentu saja Farrah juga pernah mengalami kegagalan selama membangun bisnisnya. Sebagai seorang Afro-Amerika yang berkulit hitam, tidak mudah baginya untuk dapat di terima di kalangan pebisnis. Beberapa kali Farrah sempat mengalamai diskriminasi warna kulit. Bahkan setelah ia sukses dan terkenal pun, perlakuan rasis tetap dia alaminya. Penerbit asal Rusia misalnya, menolak untuk mendisplai foto dirinya dengan alasan tidak ingin pembaca tahu bahwa penulisnya berkulit hitam. Farrah cukup berbesar hati menerima keputusan itu. “Oke saja, saya paham itu adalah sebuah keputusan marketing. Yang penting apa yang ingin saya sampaikan tetap sampai ke pembaca,” 
Komentarnya.

Figur Farrah Gray ternyata diilai cukup berpengaruh bagi remaja seusianya. Sebuah riset yang dilakukan kauffmann Foundation menyatakan kisah inspiratif Farrah memberi kontribusipada peningkatan jumlah entrepreneur di Amerika Serikat. Selama kurun waktu 2007-2010, terjadi peningkatan sebesar 40% pemuda usia 18-24 tahun yag memulai bisnis. Demikian riset yang diadakan bekerjasama dengan Harris Interactive Polls. Pada periode tersbut, Farrah Gray memang cukup banyak tampil di media dan ajang seminar dan konferensi.

Farrah mewanti-wanti para pemuda yang ingin terjun ke dunia bisnis untuk mengenali lebih dulu apa kelebihan dirinya. Setelah itu baru di ketahui area mana yang menjadi kepiawaian seseorang. “Setellah menetapkan area itu, Anda akan tahu dimana menempatkan diri untuk menjadi yang terbaik,” Pesan Farrah. Kemudian, ajukan tiga pertanyaan pada diri anda sendiri.

· Apa yang mudah Anda lakukan, tetapi sulit dilakukan orang lain?
· Apa yang Anda perbuat dan hal yang tidak akan mendapat bayaran karenanya?
· Bagaimana saya bisa bagian dari suatu pelayanan?

“Seseorang entrepreneur yang baik dapat menjawab ketiga pertanyaan tersebut dan secara otomatis market dunia akan terbuka baginya,” ujar Farrah

Jerih payah Farrah di masa kecil membuatnya menunai panen keberhasilan di usia dewasa. Bukan sekedar harta, kepopuleran, dan hidup nyaman melainkan juga apresiasi dari banyak pihak. Selain berhak menyematkan gear doktor di depam namanya, pemuda ini juga dinobatkan sebagai satu dari “12 Famous Enterpreneurs Black Entertainment Television’s (BET)”. Ia juga menerima Trumpet Award Young Entrepreneur Recipient. MSN.com menyejajarkannya dengan Mark Zuckerberg di Young Tycoons List. Masuk pula di deretan “20 Modern History Makers” bersama dengan Barack Obama menurut Upscale Magazine. Banyak lagi penghargaan lain yang tentu akan membuat semakin panjang daftar prestasinya.

“Saya kenal Farrah Gray, kami sudah mendiskusikan tentang masa depannya. Motivasinya mencerminkan di akan jadi apa kealak. Perilakunya menentukan bagaimana ia akan berhasil membuat perbedaan,” Komentar mantan Prsiden Amerika Serikat Bill Clinton tentang pemuda menakjubkan ini.***


[Sumber dari buku : 15 Anak Genius Peraup Dollar - Merry Magdalena]

1 komentar: Leave Your Comments



  1. Perhatian :::::

    Kami adalah bersertifikat, dapat dipercaya, handal, efisien,
    dinamis dan cepat terpercaya, bekerja sama pemodal untuk real estate dan segala jenis pembiayaan usaha
    kami mengeluarkan pinjaman jangka panjang
    Kami menawarkan jenis pinjaman dan banyak lagi:

    Pinjaman Pribadi (pinjaman tanpa jaminan)
    Pinjaman Bisnis (pinjaman tanpa jaminan)
    Pinjaman konsolidasi
    Kombinasi kredit
    Perbaikan rumah
    Silakan, jika Anda suka dan minat dalam penawaran keuangan kami,
    Silahkan hubungi kami
    melalui e-mail: elitegrouploan@gmail.com

    BalasHapus