Juliette Brindak - Mendulang Dolar dengan spirit "Girl Power"


Juliette Brindak
Penampilannya sama dengan remaja putri Amerika pada umumnya. Berambut pirang, berkulit putih cerah, dengan dandanan modis sesuai fashion terkini anak muda. Sama sekali tidak mengesankan bahawa ia adalah seorang pengusaha dengan nilai kekayaan belasan juta dolar. Gaya bicaranya pun tidak beda dengan gadis seusianya, santai, spontan, dan dengan ekspresi apa adanya. Tetapi jangan salah, Juliette Brindak sudah memulai bisnis dan perusahaannya jauh sebelum gadis-gadis lain menemukan passion-nya. Ya, di usia sangat muda, yaitu 10 tahun, gadis ini sudah tahu apa yang menjadi panggilan jiwanya. 

Juliette Brindak

“Saya dan keluarga baru saja kembali dari liburan musim panas. Rasanya bosan sekali di perjalanan. Saya mulai mencorat-coret beberapa karakter anak perempuan yang saya anggap keren,” ungkap Juliette tentang ide membuat lima gadis remaja yang masing-masing memiliki penampilan khas tersendiri. Belum ada ide untuk memberinya nama apa sehingga Juliette hanya menyebutnya sebagai “Cool Girls”. Ibu Julette yang seorang desainer grafis melihat bakat putrinya yang masih berusia 10 tahun.

Sampai di rumah, sang ibu memindai coretan sang bocah ke komputer. Menurut ibu Juliette, karakter lima gadis atraktif itu harus diberi nama. Setelah berunding, ibu dan anak ini memutuskan untuk memberi nama karakter itu sebagai Miss O, Juliette, Harlie, Isabella, dan Justin, yang tergabung dalam “Miss O and Friends”. Bersama ibu dan adiknya, Juliette mengembangkan Miss O ke dalam berbagai pose aktivitas, seolah tokoh kartun yang hidup. Beberapa tahun kemudian, di pesya ulang tahun adiknya yang ke-8, ibu Juliette memperbanyak gambar “Miss O and Friends” dengan komputernya, dan membagikan ke semua tamu undangan. Wow, ternyata gadis-gadis kecil itu suka dengan “Miss O and Friends”. Mereka mengira karakter tersebut berasal dari toko atau semacamnya.

“waktu itu saya akan memasuki usia belasan tahun, sedangkan adik saya masih delapan tahun. Saat itulah saya sadar bahwa karakter yang saya ciptakan sangat cocok dengan usia kami,”ujar Juliette.

*Mempertahankan Gaya Gadis Belia

Sambutan antusias teman-teman olivia pada “Miss O and Friends” membuat Juliette berpikir, mengapa tidak membuat karakter itu semakin bertambah hidup dengan memanfaatkan internet? Akan menyenangkan apabila “Miss O and Friends” dapat berinteraksi langsung dengan gadis-gadis cilik pengagumnya, bukan? Juliette memang hobi menggambar sejak kecil. Ditambah lagi ibunya punya kemampuan desainer grafis yang cukup oke. Adik Juliette, Olivia, cukup antusias dengan ide ini. Ia akan dengan senang hati mengajak teman-temannya untuk mengikuti petualangan “Miss O and Friends” di dunia maya. Akan tetapi, bukan sembarangan petualangan biasa sebab lima gadis keren ini juga akan mengajak gadis-gadis cilik lain ikut bergaya keren, meberi tips-tips seru, bahkan saling berinteraksi satu sama lain. Ya, sebuah situs jejaring sosial selayaknya Facebook atau MySpace, tetapi dengan spirit gadis remaja.

Jadilah Juliette semakin semangat mengembangkan karakter “Miss O and Friends”, sembari menentukan menu bagi konten website Missoandfriends.com. ibunya membantu dengan sentuhan desain grafis menawan, sementara Olivia sang adik membari masukkan dari sisi selera yang sangat mewakili gadis cilik seusianya. website Missoandfriends.com. ditujukan bagi gadis-gadis kecil usia 8 hingga awal belasan tahun yang merindukan website yang memang sesuai dengan jiwa mereka. Menurut juliette, pada periode usia itu, para gadis belia tumbuh dengan cepat secara fisik, tetapi tidak diimbangi dengan kedewasaan emosi. Maka “Miss O and Frieds” coba untuk memberi wadah bagi mereka untuk saling “curhat”, mengemukakan pendapat, bahkan mengekspresikan emosi satu sama lain. Ia ingin gadis-gadis seusia dia dan adiknya tetap menjadi gadis-gadis, bukan gadis belia yang bergaya wanita dewasa seperti yang digambarkan di website dewasa kebanyakan. Di Missoandfriends.com, para pengguna gadis belia dapat saling berinteraksi melalui pesan instan, e-mail, games, kuis, dan forum diskusi, untuk berbagi informasi apa saja seputar dunia mereka.

Website ini memiliki desain khas, berlatar merah muda, dengan pernak-pernik khas gadis belia. Dan tentu saja kehadiran gadis keren “Miss O and Friends” yang tampak semakin hidup. Lebih dari sekedar ajang gaul, website ini juga menanamkan rasa percaya diri bagi gadis-gadis belia yang sering digayuti rasa minder akibat penampilan. Maka rubrik fashion juga dihadirkan di website itu agar para gadis belia mampu tampil modis, tetapi tetap sesuai dengn usianya. Website ini sangat pas bagi para gadis cilik yang sudah bosan bermain boneka, namun belum pantas bergaya ala Britney Spears. Menurut Juliette, di zaman itu mulai banyak gadis cilik meniru gaya Britney Spears dan Christina Aguilera, padahal itu tidak sama sekali mencerminkan gaya gadis belia di dunia nyata. Semua pesan positif ke para pengguna website disampaikan dengan gaya santai, fun, dan jauh dari kesan menggurui.

Melanjutkan hobi menggambarnya, Juliette menulis buku bergambar “Miss O and Friends” yang di unggahnya ke website. Bisa di unduh sebagai e-book, atau di beli dalam buku bentuk cetak. Dengan semangat, ia pun membuat berbagai gimmick menarik berbasis karakter lima gadis keren ciptaannya. Ternyata karya-karyanya ini sangat di sukai para pengunjung website Missoandfriends.com. mereka tak segan merogoh kocek untuk membelinya

*Bernilai 15 Juta Dolar

Apakah saat itu Juliette sudah berpikir untuk meraup keuntungan dari website itu? “Sama sekali tidak. Yang saya dan adik saya pikirkan adalah sekedar bersenang-senang,” tukas Juliette. Sama dengan bisnis rumahan yang masih tergolong coba-coba, semua dilakukan secara gotong royong. Juliette dibantu ibu dan adiknya untuk memperkaya konten website. Sementara itu, ayahnya yang memang mengerti pengetahuan bisnis, memberi advis bagaimana membangun sebuah usaha. Demi mendanai kelangsungan website, meminta bantuan keluarga dan kerabat terdekat untuk berinventasi di bisnis “main-mainnya” itu.

Karena dikerjakan dengan senang hati maka kerja keras dan waktu pun berlalu tanpa terasa. Hingga sampai pada suatu hari di tahun 2005, tanpa diduga Missoandfriends.com sudah memiliki 10 juta pengunjung per bulan. Hal ini sungguh di luar dugaan. Melonjaknya trafik ke website milik Juliette tersebut membuat sejumlah investor tertarik untuk menanamkan modal dan tentu saja pemasang iklan pun ikut membanjiri. Menurut investor mereka, Procter & Gamble, nilai website Missoandfriends.com mencapai 15 juta dolar pada tahun 2005. Padahal waktu itu Juliette baru saja menginjak usia 16 tahun.

Sadar bahwa bisnisnya bukan lagi main-main, juliette mulai memperbaiki coretan gambar ‘’miss O and friends’’. Ia menulis buku serial miss O and Friends dengan lebih baik dan mulai diterbitkan penerbit besar. Bahkan ia menggalang gadis-gadis belia untuk ikut menulis bersama-sama melalui lomba menulis yang di adakan di website-nya. Buku berjudul Write On! Merupakan salah satu serial Miss O and Friends yang berisi kompilasi tulisan para gadis belia, semacam Chicken Soup for The Soul. Buku serial Miss O and Friends sendiri sudah terjual ratusan ribu eksemplar dan akan terus bertambah.

*Tetap Interaktif

Juliette sangat menikmati bisnisnya, terlebih lagi pendapatan yang dihasilkannya dalam beberapa tahun terakhir terus melonjak. Dengan uang yang di dapat, ia terus berinvestasi dan mengembangkan ide-ide baru agar bisnisnya tidak mandek. Ada banyak bisnis online yang berkembang pesat, tetapi juga redup dngan cepat. Gadis ini tak ingin terjadi pada “Miss O and Friends”. Kini kekayaanya di taksir sudah mencapai nyaris 20 juta dolar. Ia terus berinovasi agar website-nya tak pernah sepi pengunjung. Website Juliette menerbitkan buku bersama, menggelar kuis dan kompetisi, dan menambah program bagi ajang interaksi “Girl2Girl” yang banyak diminati.

Mereka dapat banyak sponsor yang dengan senang hati membanjiri para member dengan hadiah-hadiah menarik. Sebut saja Simon & Schuster yang memberi mereka tiket nonton konser One Directions atau sejenisnya. Mau tak mau, Juliette mulai masuk dalam pergaulan selebritas demi bisa membawa pengunjung “Miss O and Friends” lebih dekat dengan idolanya. Usaha itu akhirnya tak sia-sia sebab Juliette akhirnya berhasil mengajak member website-nya menemui Miley Cyrus, Jonas Brothers, dan Justin Bieber. Terobosan-terobosan macam ini membuat web “miss O and Friends” kian diminati banyak gadis-gadis belia dari seantero Amerika dan dunia. Kendati sudah sampai pada taraf ikut dijuluki sebagai selebritas, Juliette tetap berusaha akrab dengan pengguna dan anggota website “Miss O and Friends” bahkan, Juliette tak segan mengadakan lomba dengan hadiah jalan-jalan ke kanada bagi para member “Miss O and Friends”.

“kami mengubah rencana bisnis yang sejak awal menjadi panduan sebab rencana bisnis memang selalu berubah. Kami terus berusaha menemukan cara untuk membuat gadis-gadis belia itu terlibat, menghasilkan pendapatan, dan membuka outlet baru bagi komunitas Miss O,” Papar Juliette tentang usahanya mempertahankan bisnis. Ia ingin membangun bisnis yang terus berjalan berkelanjutan, tidak sekadar menghasilkan profit lalu berhenti begitu saja. Uang yang didapat dari bisnis akan terus digunakan untuk mengembangkan bisnis dan memberi manfaat bagi komunitas gadis-gadis belia yang didirikannya. Bisnis oniline akan mati apabila hanya sekadar melakukan aktivitas di dunia maya. Harus diiringi dengan aktivitas dan penggalangan komunitas di dunia nyata. Para anggota dan pengguna website bukanlah “mahluk maya” yang hanya butuh interaksi maya. Mereka adalah manusia nyata yang juga perlu disapa di dunia nyata, di keseharian, bahkan dilibatkan dalam aktivitas yang bermanfaat bagi mereka sendiri.

Pada tahun 2011, website “Miss O and Friends” menduduki peringkat ke tiga dijajaran website kategori para gadis, menurut Inc. Magazine. Website ini juga masuk ke dalam top 10 website khusus gadis berdasar data Amazon Alexa Data. Kini website “Miss O Friends” memiliki lebih dari 7.000 ruang kelas online di seantero Amerika. Website ini terhubung dengan website Gedung Putih, National Geograpich, NASA. Kolom Dear Abby di website ini tersindikasi ke seantero dunia melalui McClathchy-tribune.

Saat ini Juliette menghabiskan waktu untuk kuliah dan tetap mengelola bisnis, sembari menulis buku. Bukan suatu kesibukkan yang mudah untuk dijalankan memang. Ia adalah mahasiswa jurusan antropologi dan kesehatan publik di Washington University,St.Louis. jurusan itu menarik perhatiannya sebab isu kesehatan bagi wanita sangat berkaitan erat dengan website yang dikelola Juliette. Bagaimana tantangan seorang mahasiswa yang juga terus menekuni bisnis? Sudah pasti cukup alot. Ironisnya, Juliette mengalami rintangan dari salah satu dosennya yang justru seorang pengajar kelas entrepreneurship.

“Dosen ini sangat tidak bisa kompromi dengan waktu. Pernah saya harus menghadapi ujian akhir, di hari yang bersamaan juga harus menghadiri rapat penting di California. Saya sudah mengajukan surat izin untuk bisa menunda ujian, mengikuti ujian berikutnya. Tetapi dosen itu tidak mengizinkan sama sekali. Syukurlah rapat bisa terlaksanakan dengan baik, namun saya sangat terkejut dengan reaksi sang dosen,” ujar Juliette berbagi mengenai betapa sulit membagi waktu antara bisnis dan kuliah.

Juliette sendiri sekarang bukan lagi seorang gadis remaja belia. Namun demikian, ia mengaku tet ap berusaha mempertahankan pemahaman atas jiwa seorang remaja putri agar dapat terus mendapatkan soul gadis belia. Pada mei 2011 lalu, ia meraih gelar sarjana dari Washington University di St. Louis. Gadis ini juga masuk dalam jajaran “Top 50 Woman Who Inspire Us”, Self-Made Magazine, 2010. Tercantum pula dalam “America’s Coolest College Start-ups”, Inc. ,Magazine,2011, dan segundang penghargaan lain.

“kenalilah audiens anda dengan sangat baik. Hal terburuk yang bisa anda lakukan adalah anda merasa tahu siapa target anda namun ternyata salah,” demikian pesan Juliette bagi sesama entrepreneur muda di seantero dunia. Gadis yang menjadikan Maxine Clark, CEO, dan founder Build-A-Bear Workshop sebagai model bisnisnya ini beranggapan bahwa sekali seseorang memiliki ide yang kuat, ia harus menemukan orang yang tepat untuk membantunya mengeksekusi ide tersebut. “Jangan biarkan orang lain menjauhkan anda dari rencana orisional anda,” tegasnya. Sementara Juliette sendiri mengaku selama ini menjalankan advis dari sang idola, Maxine Clark, yang berkata “Jadilah seperti spons, terus menyerap segalanya.”***


[Sumber : dari buku 15 Anak genius peraup dollar - Merry Magdalena]

0 komentar: